Kamis, 07 Juni 2012

Restoran dan hotel disekitar Danau Toba



Kapal Restoran Terapung Berkeliling Danau Toba

Posted by: tobadreams on: 14 Mei, 2008

“Informasi kita dengar, tahun-tahun lalu jumlah wisatawan ke Sumut rata-rata 500 ribu per tahun. Sekarang turun jadi rata-rata 150 ribu orang per tahun. Tapi itu pun masih di atas Jogjakarta. Tapi kenapa Sumut tidak masuk dalam lima kota destinasi pariwisata. Masalah ini akan dibicarakan pak TB khusus dengan Menteri Pariwisata,”
MEDAN (SIB) – Rombongan tour operator dari biro-biro perjalanan wisata ternama dan para wartawan Singapura berkunjung ke TB Silalahi (TBS) Center, Balige hari Selasa (13/5). Menumpang pesawat Silk Air jenis Boeing 737, mereka mendarat langsung di Bandara Silangit, Siborong-borong. Ini momentum untuk menghidupkan kembali pariwisata Sumut, khususnya kawasan Danau Toba
Selain mengunjungi museum Batak dan perkampungan Batak di TBS Center, para tour operator itu juga direncanakan berkeliling melihat obyek-obyek wisata di sekitarnya seperti Hutaginjang sebagai salah satu pemandangan terindah di dunia, Pulau Samosir hingga objek wisata Salib Kasih dan tempat pemandian air belerang yang ada di Tarutung.
Hal itu disampaikan Robert Njo, staf khusus anggota Dewan Pertimbangan Presiden Letjend (Purn) DR TB Silalahi kepada wartawan di Medan, Sabtu (10/5). Seperti diketahui, pendirian TBS Center adalah bentuk perhatian TB Silalahi melestarikan warisan budaya atau heritage Batak Toba agar tidak hilang ditelan jaman
“Sejalan dengan itu, pak TB Silalahi berpikir menjadikannya TBS Center sebagai obyek wisata agar dikunjungi masyarakat lokal dan turis-turis mancanegara. Hal ini supaya pembiayaan program pelestarian budaya dan perawatan TBS Center itu bisa mandiri. Soalnya pak TB juga tetap menganggarkan subsidi besar untuk anak-anak SMU Yayasan Soposurung dan untuk pengembangan dan penelitian pertanian di bona pasogit,” ujar Robert.
Menyadari kondisi kepariwisataan di kawasan Danau Toba yang kian sepi, TBS Center bekerjasama dengan Pemkab di dataran tinggi Tapanuli, Badan Pariwisata Sumatera Utara (Bawisda) dan ASITA atau assosiasi biro perjalanan wisata Sumut memikirkan program bersama untuk menghidupkan kembali industri pariwisata Danau Toba.
Para tour operator diharapkan segera membuat paket wisata untuk dijual ke masyarakat Singapura maupun negara-negara tetangga, bekerjasama dengan para biro perjalanan wisata Sumut. Para jurnalis Singapura itu pun diharapkan membantu mempromosikannya.
“Sebagaimana diketahui, Singapura merupakan kota transit paling ramai dikunjungi berbagai Negara di dunia. Para tour operator itu nantinya akan mengalihkan turis mancanegara yang berkunjung ke Singapura untuk terbang ke Sumut,” ujarnya.
Kapal restoran terapung
Dalam waktu dekat, TBS Centre akan mengoperasikan kapal mewah yang disulap jadi restoran terapung. Kapal itu, kata Robert, nantinya akan membawa para turis mancanegara maupun domestik; termasuk para pejabat asal Jakarta; mengitari kawasan Danau Toba sambil menikmati jamuan makan di atas kapal.
TB Silalahi mengharapkan, seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah daerah mendukung. Karena sektor pariwisata memberi dampak luas (multiplier effects) bagi perekonomian masyarakat.



Daftar Restoran/ Rumah Makan Di sekitar Danau Toba

 


·         ATSARI RESTAURANT
Jl. P. Samosir 9 Parapat 21174 Kab. Simalungun 
Telp. 0625-41219, 41725-275 
·         HONGKONG RESTAURANT
Jl. Haranggaol, Danau Toba, Parapat Kab.Simalungun 
Telp. 0625- 41395, 41588 
·         PATRA JASA PARAPAT RESTAURANT
Jl. Siuhan, Pertamina-Parapat Kab. Simalungun 
Telp. 0625-41196, 41186 
·         SINGGALANG RESTAURANT
Jl. S. M. Raja No. 52 Parapat Kab. Simalungun 
Telp. 0625-41260, 41261 
·         WISMA DANAU TOBA AL RESTAURANT
Jl. P. Samosir No. 3-6 Parapat Kab. Simalungun 
Telp. 0625-41302-03 

2081. Apollo Fast Food

Kantor: Jl Guru Patimpus 1 Deli Plaza Bl C/1 Lt 3 MEDAN

2082. Armada

Kantor: Jl Gn Mahameru V MEDAN

2083. Aroma Asri Seafood

Kantor: Jl Cemara Boulevard Bl G1/17 Kompl Cemara Asri MEDAN

2084. Rumah Makan Aroma

Kantor: Kompl Cemara Boulevard Bl I-1/147 MEDAN

2085. Asean Delight

Kantor: Thamrin Plaza Lt 7 MEDAN

2086. Asean Delight Restaurants

Kantor: Jl Guru Patimpus Menara Plaza Bl D3 IV MEDAN

2087. Restoran Asean Seafood

Kantor: Jl Adam Malik 81 MEDAN

2088. Restoran Atami Japanes

Kantor: Jl Imam Bonjol 17 Hotel Danau Toba MEDAN

2089. Authentic Asian Cuisine

Kantor: Jl Cemara Boulevard Bl C-1/160 Kompl Cemara Asri MEDAN

2090. Awai Mie Pansit

Kantor: Jl Dr Wahidin 4 D MEDAN

2091. Away Mie Pansit

Kantor: Jl Letjen S Parman Medan Bisnis Center Bl A/8 MEDAN

2092. Rumah Makan Ayam Penyet Ria

Kantor: Jl Wolter Monginsidi 30 MEDAN

2093. Warung Babe

Kantor: Jl Dr Setiabudi 183 MEDAN

2094. Rumah Makan Bagindo

Kantor: Jl Dr Sutomo 648 MEDAN

2095. Rumah Makan Bahagia Baru

Kantor: Jl Pasar Besar 9 MEDAN

2096. Rumah Makan Bahagia

Kantor: Jl Sisingamangaraja 69 MEDAN

2097. Restoran Bahari

Kantor: Jl Putri Hijau 9 MEDAN

2098. Rumah Makan Bahari

Kantor: Jl Putri Hijau 12 MEDAN

2099. Bakso Pawitan

Kantor: Jl Brigjen Katamso 474-B MEDAN

2100. Restoran Bale Bale

Kantor: Jl Matahari Raya 13 A MEDAN



HOTEL

Sebagai salah satu danau tekenal di Indonesia, Danau Toba pasti terdapat beberapa tempat penginapan yang ditujukan untuk wisatawan yang ingin melihat pemandangan danau ini sepanjang hari. Hotel-hotel yang berada di sekitar danau, yang memiliki sebuah pulau yakni pulau Samosir, selain memberikan pemandangan yang indah tapi juga pelayanan menarik. Di Bawah adalah 4 hotel yang berada di sekitar Danau Toba:



1. Patra Parapat Lake Resort

Hotel ini berada di lereng bukit yang menghadap ke Semananjung Siuhan, Danau Toba dan di sekililingnya terdapat air terjun yang memberikan pemandangan semakin menakjubkan. Untuk sampai ke hotel ini dari pulau Samosir hanya memerlukan waktu selama 45 menit, hotel ini juga dekat dengan tempat wisata budaya Sumatra Utara.

Total kamar di hotel ini adalah 58 kamar dan semuanya menghadap ke Danau Toba. Fasilitas-Fasilitas kamar hotel ini antar lain: telepon, TV, shower, air panas dan dingin, coffee dan tea maker, mini bar, serta fasilitas hotelnya adalah restoran, bar, kolam renang, karaoke, dan masih banyak lagi.

JI. Pertamina Siuhan Danau Toba, Parapat 21 174 Sumatera Utara – INDONESIA

Telp.: +62 625 41196




2. Inna Parapat Hotel


Lokasi hotel ini berada di atas pegunungan yang memberikan nuansa yang sejuk. Nuansa tersebut ditambah dengan gaya bangunan hotel ini yang bernuansa Mediterania, Timur Tenga, Eropa klasik, yang membuat hotel ini semakin menarik untuk dikunjungi.

Fasilitas hotel yang ditawarkan seperti Wi-Fi, ball room, dan masih banyak lagi. Pelayanan hotel ini yang ramah dan profesional membuat hotel ini semakin nyaman dan terasa mahal.

Jl. Marihat No. 1 Lake Toba Parapat 21174 North Sumatra, Indonesia

Telp.: +62 625 41012




3. Niagara Hotel and Resort


Hotel lainnya yang berada di sebuah bukit tinggi dan menghadap ke danau Toba. Namun yang membedakannya adalah hotel ini memberika akomodasi dan pelayanan yang terbaik. Lokasi hotel ini yang strategis menunjang wisatawan yang menjelajahi keindahan danau.

Hotel ini memiliki fasilitas-fasilitas seperti jacuzzi, restorant, billiard, karaoke, dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk fasilitas kamarnya, hotel ini menawarkan: akses internet, telepon, TV satelit, laundry dan lainnya

Jl. Pembangunan No. 1 Parapat

Telp.: +62 625 41028




4. Pandu Lakeside Hotel Parapat



Pandu Lakeside Hotel Parapat terletak di dekat Danau Toba yang terkenal dan menawarkan kamar-kamar dengan TV satelit. Hotel ini memiliki kolam renang outdoor dan layanan feri ke Pulau Samosir.

Setiap kamar ber-AC di Pandu Lakeside Hotel Parapat ini dilengkapi dengan kamar mandi pribadi dan balkon atau teras yang menghadap ke danau.

Anda bisa menikmati sepeda air dan jet ski di daerah pantai. Tersedia fasilitas Barbekyu dan parkir gratis. Barbekyu seafood disajikan di restoran hotel.

Pandu Lakeside Hotel Parapat berjarak 10 menit menggunakan mobil ke pasar tradisional dan Istana Soekarno. Hotel ini dapat dicapai dalam 4 jam dengan mobil dari Bandara Internasional Polonia Medan.

Kamar Hotel: 30

About Toba Lake. .


 Asal usul Danau Toba

Pada zaman dahulu di suatu desa di Sumatera Utara hiduplah seorang petani bernama Toba yang menyendiri di sebuah lembah yang landai dan subur. Petani itu mengerjakan lahan pertaniannya untuk keperluan hidupnya.
Selain mengerjakan ladangnya, kadang-kadang lelaki itu pergi memancing ke sungai yang berada tak jauh dari rumahnya. Setiap kali dia memancing, mudah saja ikan didapatnya karena di sungai yang jernih itu memang banyak sekali ikan. Ikan hasil pancingannya dia masak untuk dimakan.
Pada suatu sore, setelah pulang dari ladang lelaki itu langsung pergi ke sungai untuk memancing. Tetapi sudah cukup lama ia memancing tak seekor iakan pun didapatnya. Kejadian yang seperti itu,tidak pernah dialami sebelumnya. Sebab biasanya ikan di sungai itu mudah saja dia pancing. Karena sudah terlalu lama tak ada yang memakan umpan pancingnya, dia jadi kesal dan memutuskan untuk berhenti saja memancing. Tetapi ketika dia hendak menarik pancingnya, tiba-tiba pancing itu disambar ikan yang langsung menarik pancing itu jauh ketengah sungai. Hatinya yang tadi sudah kesal berubah menjadi gembira, Karena dia tahu bahwa ikan yang menyambar pancingnya itu adalah ikan yang besar.
Setelah beberapa lama dia biarkan pancingnya ditarik ke sana kemari, barulah pancing itu disentakkannya, dan tampaklah seekor ikan besar tergantung dan menggelepar-gelepar di ujung tali pancingnya. Dengan cepat ikan itu ditariknya ke darat supaya tidak lepas. Sambil tersenyum gembira mata pancingnya dia lepas dari mulut ikan itu. Pada saat dia sedang melepaskan mata pancing itu, ikan tersebut memandangnya dengan penuh arti. Kemudian, setelah ikan itu diletakkannya ke satu tempat dia pun masuk ke dalam sungai untuk mandi. Perasaannya gembira sekali karena belum pernah dia mendapat ikan sebesar itu. Dia tersenyum sambil membayangkan betapa enaknya nanti daging ikan itu kalau sudah dipanggang. Ketika meninggalkan sungai untuk pulang kerumahnya hari sudah mulai senja.
Setibanya di rumah, lelaki itu langsung membawa ikan besar hasil pancingannya itu ke dapur. Ketika dia hendak menyalakan api untuk memanggang ikan itu, ternyata kayu bakar di dapur rumahnya sudah habis. Dia segera keluar untuk mengambil kayu bakar dari bawah kolong rumahnya. Kemudian, sambil membawa beberapa potong kayu bakar dia naik kembali ke atas rumah dan langsung menuju dapur.
Pada saat lelaki itu tiba di dapur, dia terkejut sekali karena ikan besar itu sudah tidak ada lagi. Tetapi di tempat ikan itu tadi diletakkan tampak terhampar beberapa keping uang emas. Karena terkejut dan heran mengalami keadaan yang aneh itu, dia meninggalkan dapur dan masuk kekamar.
Ketika lelaki itu membuka pintu kamar, tiba-tiba darahnya tersirap karena didalam kamar itu berdiri seorang perempuan dengan rambut yang panjang terurai. Perempuan itu sedang menyisir rambutnya sambil berdiri menghadap cermin yang tergantung pada dinding kamar. Sesaat kemudian perempuan itu tiba-tiba membalikkan badannya dan memandang lelaki itu yang tegak kebingungan di mulut pintu kamar. Lelaki itu menjadi sangat terpesona karena wajah perempuan yang berdiri dihadapannya luar biasa cantiknya. Dia belum pernah melihat wanita secantik itu meskipun dahulu dia sudah jauh mengembara ke berbagai negeri.
Karena hari sudah malam, perempuan itu minta agar lampu dinyalakan. Setelah lelaki itu menyalakan lampu, dia diajak perempuan itu menemaninya kedapur karena dia hendak memasak nasi untuk mereka. Sambil menunggu nasi masak, diceritakan oleh perempuan itu bahwa dia adalah penjelmaan dari ikan besar yang tadi didapat lelaki itu ketika memancing di sungai. Kemudian dijelaskannya pula bahwa beberapa keping uang emas yang terletak di dapur itu adalah penjelmaan sisiknya. Setelah beberapa minggu perempuan itu menyatakan bersedia menerima lamarannya dengan syarat lelaki itu harus bersumpah bahwa seumur hidupnya dia tidak akan pernah mengungkit asal-usul istrinya myang menjelma dari ikan. Setelah lelaki itu bersumpah demikian, kawinlah mereka.
Setahun kemudian, mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang mereka beri nama Samosir. Anak itu sngat dimanjakan ibunya yang mengakibatkan anak itu bertabiat kurang baik dan pemalas.
Setelah cukup besar, anak itu disuruh ibunya mengantar nasi setiap hari untuk ayahnya yang bekerja di ladang. Namun, sering dia menolak mengerjakan tugas itu sehingga terpaksa ibunya yang mengantarkan nasi ke ladang.
Suatu hari, anak itu disuruh ibunya lagi mengantarkan nasi ke ladang untuk ayahnya. Mulanya dia menolak. Akan tetapi, karena terus dipaksa ibunya, dengan kesl pergilah ia mengantarkan nasi itu. Di tengah jalan, sebagian besar nasi dan lauk pauknya dia makan. Setibanya diladang, sisa nasi itu yang hanya tinggal sedikit dia berikan kepada ayahnya. Saat menerimanya, si ayah sudah merasa sangat lapar karena nasinya terlambat sekali diantarkan. Oleh karena itu, maka si ayah jadi sangat marah ketika melihat nasi yang diberikan kepadanya adalah sisa-sisa. Amarahnya makin bertambah ketika anaknya mengaku bahwa dia yang memakan sebagian besar dari nasinya itu. Kesabaran si ayah jadi hilang dan dia pukul anaknya sambil mengatakan: “Anak kurang ajar. Tidak tahu diuntung. Betul-betul kau anak keturunan perempuan yang berasal dari ikan!”
Sambil menangis, anak itu berlari pulang menemui ibunya di rumah. Kepada ibunya dia mengadukan bahwa dia dipukuli ayahnya. Semua kata-kata cercaan yang diucapkan ayahnya kepadanya di ceritakan pula. Mendengar cerita anaknya itu, si ibu sedih sekali, terutama karena suaminya sudah melanggar sumpahnya dengan kata-kata cercaan yang dia ucapkan kepada anaknya itu. Si ibu menyuruh anaknya agar segera pergi mendaki bukit yang terletak tidak begitu jauh dari rumah mereka dan memanjat pohon kayu tertinggi yang terdapat di puncak bukit itu. Tanpa bertanya lagi, si anak segera melakukan perintah ibunya itu. Dia berlari-lari menuju ke bukit tersebut dan mendakinya.
Ketika tampak oleh sang ibu anaknya sudah hampir sampai ke puncak pohon kayu yang dipanjatnya di atas bukit , dia pun berlari menuju sungai yang tidak begitu jauh letaknya dari rumah mereka itu. Ketika dia tiba di tepi sungai itu kilat menyambar disertai bunyi guruh yang megelegar. Sesaat kemudian dia melompat ke dalam sungai dan tiba-tiba berubah menjadi seekor ikan besar. Pada saat yang sama, sungai itu pun banjir besar dan turun pula hujan yang sangat lebat. Beberapa waktu kemudian, air sungai itu sudah meluap kemana-mana dan tergenanglah lembah tempat sungai itu mengalir. Pak Toba tak bisa menyelamatkan dirinya, ia mati tenggelam oleh genangan air. Lama-kelamaan, genangan air itu semakin luas dan berubah menjadi danau yang sangat besar yang di kemudian hari dinamakan orang Danau Toba. Sedang Pulau kecil di tengah-tengahnya diberi nama Pulau Samosir.

About Toba Lake
Pasti kamu pernah mendengar tentang Danau Toba! Itu lho, danau indah yang terletak di Provinsi Sumatra Utara. Saking besarnya, danau ini dikelilingi enam kabupaten. Enam kabupaten itu adalah Kabupaten Simalungun, Kabupaten Samosir, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Karo, dan Kabupaten Dairi.
Danau Toba merupakan salah satu danau terbesar di dunia dan terpopuler di Indonesia. Danau ini berada di sekitar 905 meter di atas permukaan laut (mdpl) dengan kedalaman 400 meter. Danau ini memiliki ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer. Di tengah danau ini ada sebuah pulau besar, namanya Pulau Samosir. Bahkan, di tengahtengah Pulau Samosir masih ada danau lagi, itulah yang menambah unik tempat wisata ini.
Keindahahan Danau Toba sangat mengagumkan. Danau itu dikelilingi oleh perbukitan sehingga suasana di sekitar danau terasa nyaman. Udaranya pun sejuk dan segar. Jika kamu berkunjung ke sana, kamu bisa menikmati keindahannya dengan berenang atau menyewa perahu motor untuk mengelilingi sekitar danau.
Terjadinya Danau Toba
Berdasarkan para peneliti Universitas Teknologi Michigan, Amerika Serikat, Danau Toba terjadi akibat letusan gunung berapi yang dahsyat sekitar 73.000 tahun yang lalu. Letusannya sangat dahsyat sehingga sempat mengubah iklim dunia saat itu. Letusan itu memuntahkan bebatuan dan abu hingga sejauh 2.000 kilometer kubik (km3).
Arah letusan itu pun menimbulkan kegelapan selama dua minggu karena sinar matahari terhalang masuk ke bumi. Letusan itu juga memusnahkan manusia, hewan, dan tumbuhan. Dampak dari letusan itu menyebabkan terbentuknya sebuah kawah gunung berapi yang sangat besar dan luas. Kawah itu pun lama-kelamaan terisi oleh air dan membentuk Danau Toba. Tak hanya keanerakaragaman tanaman seperti anggrek toba, adulpak, kantung semar, dan andaliman. Selain itu, ada juga hewan khas Danau Toba yang sangat beragam, seperti ikan batak (tor sorro), ikan mas, dan ikan pora-pora. Uniknya lagi, Danau Toba memiliki siklus pergantian air 110-280 tahun. Padahal, danau- danau di dunia hanya memiliki siklus perputaran air rata-rata 17 tahun. Hal ini menunjukkan, saat krisis air melanda akibat perubahan iklim, maka sumber air tawar Danau Toba sangat potensial dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. itu, magma yang masih ada di dalam perut bumi menekan lapisan tanah di atasnya sehingga membentuk pulau, yaitu Pulau Samosir.
Kawasan Strategis Nasional
Sejak dijadikan kawasan strategis nasional, kini Danau Toba menjadi prioritas utama dalam penataan ruang. Pemerintah Sumatra Utara sudah menyiapkan langkahlangkah penataan ruang di kawasan Danau Toba agar langkah yang diambil tidak merusak ekosistem dan lingkungan danau.
Langkah-langkah yang diambil haruslah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar. Sebab, ekosistem di kawasan Danau Toba memiliki potensi andalan. Di antaranya, daratan yang dikelilingi pegunungan Bukit Barisan dengan panjang sekitar 87 km dan potensi kawasan hutan seluas 259.721 hektar. Tak kalah menariknya, Danau Toba ini memiliki keanerakaragaman tanaman seperti anggrek toba, adulpak, kantung semar, dan andaliman. Selain itu, ada juga hewan khas Danau Toba yang sangat beragam, seperti ikan batak (tor sorro), ikan mas, dan ikan pora-pora.
Uniknya lagi, Danau Toba memiliki siklus pergantian air 110-280 tahun. Padahal, danau- danau di dunia hanya memiliki siklus perputaran air rata-rata 17 tahun. Hal ini menunjukkan, saat krisis air melanda akibat perubahan iklim, maka sumber air tawar Danau Toba sangat potensial dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga dan industri.
Wilayah ini bagi “orang Batak” disebut sebagai tempat asal muasal “Batak sesungguhnya”. Disinilah berdiam marga marga yang diyakini inilah wajah Batak seutuhnya. Penjelasannya sbb:
Orang Batak terdiri dari 5 sub etnis yang secara geografis dibagi sbb:
1. Batak Toba (Tapanuli) : mendiami Kabupaten Toba Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah mengunakan bahasa Batak Toba.
2. Batak Simalungun : mendiami Kabupaten Simalungun, sebagian Deli Serdang, dan menggunakan bahasa Batak Simalungun.
3. Batak Karo : mendiami Kabupaten Karo, Langkat dan sebagian Aceh dan menggunakan bahasa Batak Karo. Mereka lebih suka menyebut dirinya sebagai orang Melayu.
4. Batak Mandailing : mendiami Kabupaten Tapanuli Selatan, Wilayah Pakantan dan Muara Sipongi dan menggunakan bahasa Batak Mandailing, geografis mereka lebih dekat dengan Padang.
5. Batak Pakpak : mendiami Kabupaten Dairi, dan Aceh Selatan dan menggunakan bahasa Pakpak.
Suku Nias yang mendiami Kabupaten Nias (Pulau Nias) mengatakan bahwa mereka bukanlah orang Batak karena nenek moyang mereka bukan berasal dari Tanah Batak. Namun demikian, mereka mempunyai marga marga seperti halnya orang Batak. Yang disebut wilayah Tanah Batak atau Tano Batak ialah daerah hunian sekeliling Danau Toba, Sumatera Utara. Seandainya tidak mengikuti pembagian daerah oleh Belanda [politik devide et impera] seperti sekarang, Tanah Batak konon masih sampai di Aceh Selatan dan Aceh Tenggara.

BATAK ALAS GAYO
Beberapa lema/dialek di daerah Alas dan Gayo sangat mirip dengan lemah bahasa Batak. Demikian juga nama Si Alas dan Si Gayo ada dalam legenda dan tarombo Batak. Dalam Tarombo Bona Laklak [tarombo pohon Beringin] yang dilukis cukup indah oleh L.Sitio [1921] nama Si Jau Nias, dan Si Ujung Aceh muncul setara nama Sorimangaraja atau Si Raja Batak I. Disusul kemudian hadirnya Si Gayo dan Si Alas setara dengan Si Raja Siak Dibanua yang memperanakkan Sorimangaraja, kakek dari Si Raja Batak.
BATAK PAKPAK
Sebagian kecil orang Pakpak enggan disebut sebagai orang Batak karena sebutan MPU Bada tidak berkaitan dengan kata OMPU Bada dalam bahasa Batak. Kata MPU menurut etnis Pakpak setara dengan kata MPU yang berasal dari gelar di Jawa [MPU Sendok, MPU Gandring]. Tetapi bahasa Pakpak sangat mirip dengan bahasa Batak, demikian juga falsafah hidupnya.
BATAK KARO
Sub etnis ini juga bersikukuh tidak mau disebut sebagai kelompok etnis Batak. Menurut Prof Dr. Henry G Tarigan [IKIP Negeri Bandung] sudah ada 84 sebutan nama marga orang Karo. Itu sebabnya, orang Karo tidak sepenuhnya berasal dari etnis Batak, karena adanya pendatang kemudian yang bergabung, misalnya marga Colia, Pelawi, Brahmana dsb. Selama ini di Tanah Karo dikenal adanya MERGA SILIMA [5 Marga].
BATAK NIAS
Suku Nias yang mendiami Kabupaten Nias (Pulau Nias) mengatakan bahwa mereka bukanlah orang Batak karena nenek moyang mereka bukan berasal dari Tanah Batak, bukan dari Pusuk Buhit. Masuk akal karena secara geografis pulau Nias terleta agak terpencil di Samudera Indonesia, sebelah barat Sumatera Utara.Namun demikian, mereka mempunyai marga marga seperti halnya orang Batak.
Ada cerita unik yang pernah diutarakan oleh salah satu teman. Ketika Jepang datang kemari, ada satu orang perwira Jepang yang suka memberi makan ikan liar yang hidup di Danau Toba. Setiap pagi dan sore, ia mengayuh sampannya dari tepian danau, lantas membunyikan genta berkali kali sambil menyebarkan makanan. Ratusan ikan datang melahap makanan itu. Bertahun tahun ia melakukan itu, hingga akhirnya Jepang itu meninggal dikemudian hari. Ikan yang telah terbiasa makan pada jam dan posisi yang sama seperti kehilangan makanan dan kebiasaan rutin mereka. Penduduk yang tahu akan hal ini kemudian mengikuti langkah Jepang tersebut. Mereka beramai ramai membawa jala pada pagi dan petang sembari membunyikan genta. Ratusan ekor ikan ditangkap setiap minggunya. Hingga akhirnya, tidak ada ikan liar satupun yang tersisa.



air terjun sipiso-piso


Air Terjun Sipiso-piso merupakan sebuah kawasan wisata alam yang terletak tidak jauh dari permukiman masyarakat Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara. Dapat dibilang, mengunjungi desa ini tidak berbeda dengan berwisata ke Air Terjun Sipiso-piso. Secara geografis, Desa Tongging berada di dataran lebih rendah, sementara Air Terjun Sipiso-piso terletak di perbukitan yang lebih tinggi dari Desa Tongging. Air terjun ini berada di ketinggian lebih kurang 800 meter dari permukaan laut (dpl) dan dikelilingi oleh bukit yang hijau karena ditumbuhi hutan pinus.

Nama air terjun yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karo ini memiliki makna yang khas. Sebagaimana disebut dalam berita harian Suara Indonesia Baru, bahwa Sipiso-piso berasal dari piso yang artinya pisau. Derasnya air-air yang berjatuhan dari bukit berketinggian di atas seratus meter ini diperumpamakan layaknya berbilah-bilah pisau yang tajam. Selain itu, jurang yang curam jika dilihat dari puncak bukit membuat orang setempat menyebutnya piso dari Tanah Karo.
Sebagai kabupaten yang berkembang, sektor pariwisata di Tanah Karo menjadi salah satu potensi unggulan yang diharapkan mampu mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), di samping sektor pertanian dan industri tentunya. Di sektor ini, Kabupaten Karo memiliki objek wisata yang menarik, misalnya gunung berapi, sumber
air panas, kawasan pegunungan, danau, air terjun, rumah tradisional, kebudayaan masyarakat lokal, dan lain sebagainya.

Dalam perkembangannya, objek-objek wisata di Tanah Karo mulai dikembangkan dan dipromosikan ke luar daerah, termasuk Air terjun Sipiso-piso sendiri. Meskipun seolah terjadi persaingan di antara objek-objek wisata itu, hal ini tetap menjadi nilai positif karena masing-masing objek menjadi terpacu untuk berkembang dan mampu menarik wisatawan sebanyak mungkin. Sebagai contoh, di Desa Tongging belum lama ini telah didirikan Taman Wisata Iman (TWI). Meskipun demikian, TWI yang konon lebih banyak menyerap perhatian wisatawan untuk datang, pesona Sipiso-piso tetap saja tidak akan tergantikan. Bagaimana tidak, air terjun ini tidak lain merupakan salah satu air terjun tertinggi di antara banyak air terjun di Indonesia, seperti Air Terjun Tinoor di Kota Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara atau Grojogan Sewu, di Provinsi Jawa Tengah.

Dari kesemuanya itu, Sipiso-piso tetap istimewa. Hanya terpisah jarak sejauh 35 km dari kota wisata terkenal di Indonesia, Kota Berastagi, Kabupaten Karo, dan hanya memerlukan sekitar 45 menit dari Kota Medan, Ibukota Provinsi Sumatra Utara, Air Terjun Sipiso-piso terbukti mampu mengangkat reputasi Kabupaten Karo sebagai salah satu daerah tujuan pelancong domestik maupun mancanegara. Tonggo Simanungsong, seorang pecinta wisata, mengatakan bahwa wisatawan mancanegara yang banyak mengunjungi Air Terjun Sipiso-piso berasal dari Malaysia, Singapura, Prancis, dan Belanda . Bagi wisatawan lokal, panorama di Tongging ini sudah sangat dikenal, malahan ada yang mengatakan kabar ini telah sampai ke santero dunia karena keindahan alamnya yang menakjubkan.

Dahsyat!!! Begitulah perasaan Anda ketika pertama kali menginjakkan kaki di Desa Tongging, desa di mana Air Terjun Sipiso-piso berada. Dengan mengunjungi Desa Tongging, Anda akan menikmati pemandangan yang indah seperti kawasan wisata di Desa Tao Silalahi yang berada di dekatnya. Sebelum menikmati air terjun dari dekat, Anda akan disuguhi pemandangan indah Tanah Karo dari gardu pandang yang ada di puncak bukit, titik pangkal aliran air terjun Sipiso-piso. Dari puncak bukit yang mengitari Air Terjun Sipiso-piso ini pula Anda dapat menyaksikan keindahan lansekap Danau Toba, sebuah danau vulkanik terbesar di dunia.

Setelah itu, untuk menjelajahi keelokan alam Sipiso-piso dari dekat, Anda harus menyusuri punggung bukit melalui ratusan anak tangga kecil yang telah disediakan untuk turun dan mendekati air terjun tersebut. Jajaran anak tangga yang telah dipersiapkan itu merupakan jalan utama yang aman.

Sesampainya di bawah, Anda dapat memandang ke arah bukit-bukit kecil yang ada di hadapan Anda. Ketakjuban Anda akan tingginya bukit-bukit tersebut akan dibarengi dengan suara gemuruh percikan ribuan butiran air yang memantul dari titik jatuhnya air. Karena air terjun ini memiliki ketinggian 120 meter atau sekitar 360 kaki sebelum mengalir ke Danau Toba, maka banyak orang yang pernah berkunjung ke tempat ini mengatakan besaran butiran percikan air jatuh di Sipiso-piso lebih besar dari Air terjun Sigura-gura—sebuah daerah wisata alam terkenal di Sumatra Utara.

Air terjun Sipiso-piso terletak di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Indonesia. Kecamatan ini berada sekitar 24 km dari Kota Kabanjahe, ibukota Kabupaten Karo.


Bila Anda berada di Kota Medan, ibukota Provinsi Sumatra Utara, maka Anda harus menempuh perjalanan sekitar 2 jam dengan bus atau mobil menuju Kabanjahe, ibukota Kabupaten Karo. Kabanjahe terletak di selatan kawasan wisata dataran tinggi yang terkenal, yakni Berastagi. Setiap 45 menit bus trayek Kabanjahe diberangkatkan dari terminal pusat kota Medan. Tarif bus sangat tergantung dengan jenis bus yang Anda pilih, tentu bus ekonomi yang paling murah. Sesampainya di Kabanjahe, Anda masih harus menempuh jarak 24 km ke arah Utara, jalur menuju Danau Toba. Dengan kualitas jalan beraspal, Anda dapat sampai di Desa Tongging untuk berwisata di Air Terjun Sipiso-piso dalam 30 menit menggunakan mobil atau bus.

Penginapan tentu menjadi hal yang penting bagi wisatawan. Ketika berwisata di Air Terjun Sipiso-piso dan berkeinginan untuk bermalam, maka Anda dapat menemukan penginapan di Desa Tongging atau di Kota Kabanjahe, ibukota Kabupaten Karo. Selain itu, bila Anda ingin mencari kenang-kenangan atau suvenir untuk keluarga di rumah, maka datangi saja berbagai penjaja suvenir khas Tanah Karo di kawasan wisata ini.